Minggu, 28 September 2014

Buku Pengendalian Penyakit Asma

Kejadian Penyakit di dunia menunjukkan pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular salah satunya adalah penyakit asma yang berpengaruh terhadap kualitas hidup dan produktifitas. Berikut Buku Pengendalian Penyakit Asma.
Buku Pengendalian Penyakit Asma

Sabtu, 30 Agustus 2014

BUKU PANDUAN PRAKTIS: PENENTUAN UKURAN SAMPEL DALAM PENELITIAN KESEHATAN



Title: Sample size determination in health studies : a practical manual / S. K. Lwanga and S. Lemeshow



Issue Date: 1991 Publisher: Geneva : World Health Organization
Language:  English

Abstract: 
Presents the practical and statistical information needed to help investigators decide how large a sample to select from a population targeted for a health study or survey. Desgned to perform a cookbook function, the book uses explanatory text and abundant tabular calculations to vastly simplify the task of determining the minimum sample size needed to obtain statistically valid results. The objective is to assist those investigators, undertaking health studies at local or district level, who lack detailed knowledge of statistical methodology. Acknowledging that the size of a sample will depend on the aims, nature, and scope of the study, the first part of the book provides a practical framework for working through the steps of sample size determination once a proposed study and its objectives have been clearly defined. In six chapters, readers are introduced to a variety of situations in which minimum sample size must be determined, including studies of population proportion, odds ratio, relative risk, and disease incidence. Each situation is first defined in terms of the information required and then illustrated by a hypothetical example of a study objective and the questions that will need to be answered in order to determine the appropriate sample size. The solution to each problem is clearly stated, together with relevant explanatory notes. The second part of the book features more than 50 pages of tables that enable the reader to determine the sample size required, under simple random sampling, in a given type of study without recourse to complicated calculations. Each of the illustrative examples featured in the first part of the book includes a reference to one of these tables, thus showing investigators how to move from the objectives and design of a study to the rapid calculation of an appropriate sample size. Examples and tables were selected as representing many of the approaches most likely to be adopted in health studies Description: 80 p.
Other Identifiers: 9241544058
Appears in Collections:
Publications – See more at: http://apps.who.int/iris/handle/10665/40062#sthash.qvDzU8Tx.dpuf

BUKU ADEQUACY SAMPLE SIZE IN HEALTH STUDIES

Buku ini banyak sekali dipakai sebagai acuan untuk menentukan ukuran sample yang cukup/adekuat dalam penelitian kesehatan, termasuk dulu sewaktu di epid Jogja, temen di S2 Epid UI juga pakai ini. 



Title: Adequacy of sample size in health studies / Stanley Lemeshow ... [et al.]

Authors: 

Issue Date: 1990

Publisher: Chichester : Wiley

Language: English

Description: Published on behalf of the World Health Organization
239 p.

Subject: 


Other Identifiers: 0471925179 Appears in Collections:Publications 

See more at: http://apps.who.int/iris/handle/10665/41607#sthash.ztSgEgKT.dpuf

Minggu, 17 Agustus 2014

PEDOMAN DIAGNOSIS, PENGOBATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DENGUE

Pedoman ini adalah hasil dari kolaborasi antara  Department of Control Neglected Tropical Diseases, Department of Epidemic and Pandemic Alert and Response, and the Special Programme for Research
and Training in Tropical Diseases WHO.
Publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap pencegahan dan pengendalian morbiditas dan  mortalitas terkait dengan dengue dan untuk melayani sebagai sumber referensi otoritatif untuk petugas kesehatan dan peneliti. Pedoman ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pedoman nasional tetapi untuk membantu dalam pengembangan pedoman nasional atau regional yang diperkirakan akan tetap berlaku selama lima tahun (hingga 2014), meskipun perkembangan penelitian bisa mengubah validitas, karena banyak aspek pencegahan dan pengendalian dengue yang saat ini sedang diteliti dalam berbagai studi. Pedoman berisi informasi paling up-to-date pada saat penulisan. Namun, hasil penelitian sedang diterbitkan secara teratur dan harus diperhitungkan. Untuk mengatasi tantangan ini, panduan juga tersedia di Internet dan akan diperbarui secara berkala oleh WHO.

Guidlines for diagnosis, treatment, prevention and control dengue.

Senin, 30 Juni 2014

Buku Manual Pengendalian Penyakit Menular edisi ke-18 oleh WHO dengan American Public Health Asosiasi (APHA) :

download
Edisi ketiga Modern Epidemiologi dengan bantuan seorang penulis ketiga, edisi baru ini meliputi revisi komprehensif dari konten dan pengenalan topik baru epidemiologi abad ke-21. Edisi ini terdiri dari 5 bab, Banyak topik yang dibahas dalam berbagai bagian dari teks karena berhubungan dengan lebih dari satu aspek ilmu pengetahuan. Untuk memudahkan akses ke semua bagian yang relevan dari buku yang berhubungan dengan topik tertentu, telah diindeks teks secara menyeluruh. Harapan penulis buku ini bahwa edisi baru ini menyediakan sumber daya untuk guru, siswa, dan praktisi epidemiologi.


Download buku Modern Epidemiology dalam format chn. download

Jumat, 27 Juni 2014

Kompilasi Publikasi Ilmiah Malaria di Indonesia

Kompilasi Publikasi Ilmiah Malaria di Indonesia terdiri atas dua kelompok artikel yaitu : kajian studi malaria (2 artikel) dan aplikasi ilmu pemetaan dan pemodelan malaria (2 artikel). Dua artikel pertama merangkum sejarah dan kajian malaria di bumi pertiwi sejak tahun 1900-an sampai dengan 2011. Peta distribusi 20 vektor malaria di Indonesia, deskripsi perilaku dan kerentanan nyamuk terhadap insektisida juga diulas. Dua artikel yang terakhir fokus kepada aplikasi teknik kartografi malaria untuk menduga besaran endemisitas Plasmodium falciparum dan P. vivax beserta perkiraan jumlah populasi yang tinggal di wilayah beresiko malaria.
Publikasi ilmiahnya masih dalam bahasa inggris ya ...

Kompilasi Publikasi Ilmiah Malaria di Indonesia

Buku Fauna Anopheles

Health Advocacy bekerjasama Loka litbang P2B2 Ciamis Badan Litbang Kemenkes menerbitkan buku Fauna Anopheles yang berisi mengenai berbagai informasi mengenai nyamuk Anopheles, peranan dan faunanya sebagai vektor penyakit di beberapa berbagai tempat di Indonesia. 

Buku Fauna Anopheles

Kamis, 26 Juni 2014

Buku Pedoman Pengendalian Chikungunya

Salah satu penyakit menular yang perlu menjadi perhatian Adalah Chikungunya yang jumlah kasusnya cenderung meningkat serta Penyebarannya semakin luas dan cenderung menimbulkan KLB, namun belum Pernah dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini.
Kejadian Luar Biasa (KLB) Chikungunya di Indonesia pertama kali dilaporkan Pada tahun 1973 di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dan Jakarta. Dari tahun 2007 sampai tahun 2012 dilaporkan KLB Chikungunya dibeberapa Provinsi. KLB Sering terjadi pada awal dan akhir musim hujan serta lebih sering terjadi di daerah sub urban.
Demam Chikungunya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus seperti halnya vektor penular Demam Berdarah Dengue (DBD). Banyaknya Tempat perindukan nyamuk sering berhubungan dengan peningkatan kejadian Demam Chikungunya. Oleh karena itu penanggulangan vektor penyakit Demam Chikungunya sama dengan upaya pengendalian vektor DBD yaitu PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) baik secara fisik (3M Plus), kimiawi (temephos) maupun biologis (ikan pemakan jentik, Bacillus thuringiensis).

Buku Pedoman Chikungunya

Modul Pengendalian DBD

 Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia merupakan salah satu penyakit endemis dengan angka kesakitan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan daerah terjangkit semakin meluas bahkan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).Sampai saat ini vaksin dan obat virus DBD belum ditemukan, sehingga salah satu strategi utama dan paling effektif untuk pengendalian penyakit DBD adalah dengan cara melakukan upaya preventif dengan pemutusan rantai penularan melalui gerakan PSN-DBD, tanpa mengabaikan peningkatan kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB serta penatalaksanaan kasus. Penerapan strategi tersebut memerlukan dukungan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan ketrampilan memadai melalui pelatihan di setiap jenjang administrasi.
Untuk keperluan pelatihan telah disusun modul Pelatihan Progaram yang terdiri dari 10 materi sebagai satu kesatuan pembelajaran, yaitu :
A. Materi Dasar : Kebijakan Pengendalian DBD
B. Materi Inti
    1. Epidemiologi DBD
    2. Surveilans kasus DBD
    3. Surveilans dan Pengendalian Vektor DBD
    4. Tatalaksana Kasus DBD
    5. Penyelidikan Epidemiologi, Penanggulangan Fokus, dan Penanggulangan KLB DBD
    6. Pengoperasian Alat dan Bahan Pengendalian Vektor DBD
    7. Perencanaan dan Supervisi Pengendalian DBD
    8. Promosi Kesehatan Dalam Pengendalian DBD
C. Materi Penunjang
    1. Membangun Komitmen Belajar
    2. Rencana Tindak Lanjut
Modul ini merupakan revisi dan penyempurnaan dari buku modul yang telah dicetak pada tahun 2007, dan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pengelola program DBD di provinsi maupun kabupaten/kota dalam upaya pengendalian DBD.

Buku Modul Pengendalian DBD

Rabu, 25 Juni 2014

Buku Basic Epidemiology

Buku Dasar Epidemiologi edisi ke-2 ini diterbitkan oleh WHO Press 2006. Pada awalnya ditulis dengan maksud untuk memperkuat pendidikan, pelatihan dan penelitian di bidang kesehatan masyarakat. tetapi pada akhirnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Buku ini dimulai dengan membahas definisi epidemiologi, sejarah epidemiologi modern dan memberikan contoh penggunaan dan aplikasi epidemiologi. Terangkum pula prinsip-prinsip dasar dan metode epidemiologi.
Selamat membaca!
Buku Basic Epidemiology

Buku Pendekatan Epidemiologi Spasial dalam Pemetaan Penyakit dan Analisis

Temen-temen epid... mata kuliah GIS yang dulu kita dapatkan akan lebih runcing lagi bila bisa mengaplikasikan apa yang ada dalam Buku "Pendekatan Epidemiologi Spasial dalam Pemetaan Penyakit dan Analisis".  Buku ini ditulis oleh ahli epidemiologi dan statistik spasial dan antara lain isinya adalah karakteristik informasi geospasial dan metode dan prosedur yang biasanya diikuti untuk mengimplementasikan aplikasi dalam kesehatan masyarakat dalam situasi nyata. Software geospasial dan analisis spasial yang digunakan semuanya freeware seperti Health Mapper yang dirilis oleh WHO, Crime Stat & Geo Da.

Sebuah fitur penting dari buku ini adalah template diikuti, yang terdiri dari deskripsi singkat metode analisis, referensi kunci untuk literatur yang membahas metode, dan ilustrasi epidemiologi spasial, pendekatan pemetaan penyakit dan analisis aplikasi metode untuk set data yang nyata di Hongkong atau Thailand. Buku panduan ini merupakan kontribusi yang sangat tepat waktu dan sangat berguna yang dibutuhkan sebagai sumber pembelajaran dalam epidemiologi spasial. Hal ini akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dalam konteks geografis.

Menurut penulisnya : Buku ini berbeda dari lainnya. Selain presentasi sederhana fakta-fakta dengan contoh-contoh visual yang melayani pembaca dengan kepentingan dalam geografis dan analisis spasial, juga berfokus pada petunjuk langkah demi langkah dari GIS yang operasional berdasarkan freeware yang dipilih untuk mendorong penggunaan GIS di lapangan dengan biaya minimum implikasi pada pembelian software.
Pemetaan dan GIS adalah alat yang penting dan metode dalam mengidentifikasi faktor dan kemungkinan penyebab penyakit.

Selamat mengaplikasikan!! Majulah epidemiologi spasial!!..






Jumat, 30 Mei 2014

PEDOMAN MERS CoV

Pedoman MERS CoV dikeluarkan oleh Ditjen PPPL Kemenkes 2013 dengan 5 pedoman yaitu :
1. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi MERS CoV :

2. Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi MERS CoV :

3. Pedoman Pengambilan Spesimen dan Pemeriksaan Laboratorium MERS CoV :

4. Pedoman Tatalaksana Klinis ISPA Berat Suspek MERS CoV :

5. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi MERS CoV :

Kamis, 29 Mei 2014

PENGENDALIAN DBD CHIKUNGUNYA SUMEDANG

DBD/Chikungunya merupakan suatu bagian dari penyakit arbovirosis (penyakit yang disebabkan oleh virus melalui tular vektor) dan merupakan bagian dari Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2).  Pengendalian DBD/Chikungunya seringkali mengalami kendala masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap PSN secara serentak & rutin. Masyarakat masih mempersepsikan fogging sebagai suatu cara yang paling baik apabila terdapat kasus DBD/Chikungunya dibandingkan PSN. Berikut materi Pengendalian DBD/Chikungunya yang telah saya rangkum dari berbagai sumber :